Kalau rejeki tak akan kemana.
Sekarang lagi pengen ngasih kue pada orang yang pertama kali mengucapkan kalimat itu, hehe lebay. Beberapa waktu lalu, malem-malem pulang kerja tiba-tiba antena di kepala menangkap sebuah pesan dengan kuatnya. Tepatnya di jalan dekat toko buku gramedia. Apa pula ini? Secara tanggal sudah berkepala 20an, pertanda kalau dompet sedang sekarat. Tapi sinyal terlalu kuat hingga akhirnya memutuskan untuk belok ke gramed. Yah sekedar cuci mata lah, walaupun pasti setelah keluar jadi sakit hati karena nggak bisa beli buku. Tapi setelah keluar dari tempat parkir, jeng jeng... langsung disambut dengan bazar di lantai bawah. Ow ow.. dilema lagi mengingat kebutuhan perut lebih mendesak dibanding kebutuhan jiwa. Pertama langsung menuju box besar tempat buku paling murah dicampur-campur. Tapi nanti dulu, save the best for the last, akhirnya keliling-keliling dulu liat buku-buku lain yang masih tetap mahal (untuk ukuran dompet saya) walaupun sudah didiskon 20-40%. Setelah capek keliling-keliling akhirnya kembali ke box besar dan mulai milih-milih buku yang layak (baca: yang paling murah tapi tetap bagus :D).
Akhirnya ketemulah dua buku ini:
Wah, seneng ketemu temen masa kecil. Sudah lebih dari lima kali mungkin baca buku-buku ini, tapi sebelumnya selalu pinjem atau nyewa. Dan harganya juga amat sangat bersahabat, coba tebak berapa...
Taraaa...
Akhirnya ketemulah dua buku ini:
Wah, seneng ketemu temen masa kecil. Sudah lebih dari lima kali mungkin baca buku-buku ini, tapi sebelumnya selalu pinjem atau nyewa. Dan harganya juga amat sangat bersahabat, coba tebak berapa...
Taraaa...
@Rp. 3000
Ee gileee tiga ribuuu, nyewa dua hari juga segitu kaliii. Dan akhirnya daku belilah kedua good-old-days-book itu. I would've felt very sorry if i hadn't bought them.
Ee gileee tiga ribuuu, nyewa dua hari juga segitu kaliii. Dan akhirnya daku belilah kedua good-old-days-book itu. I would've felt very sorry if i hadn't bought them.